Virtual directories berguna untuk menampung file-file ASP/HTML kita yang akan dipublish ke dalam suatu direktori web server. Berbeda dengan file-file .html atau.htm yang disimpan dalam suatu direktori biasa seperti C:\My documents\mywebpage.html, tempat penyimpanan seperti ini disebut juga PhysicalDirectories. Browser memang bisa menampilkan web page yang ada di physical directories akan tetapi halaman web yang ditampilkan sebenarnya bukan melalui protokol HTTP seperti yang dipakai dalam standard internet yang seharusnya. Pertimbangan lainnya adalah alamat yang akan digunakan untuk menampilkan halaman web pada physical direktories sebab biasanya browser akan menampilkan web page pada web server address berupa http:// sedangkan alamat pada physical directories adalah file://. Oleh karena itu maka diperlukanlah virtual directories dalam web server yang berguna untuk menampung file-file web page yang nantinya bisa digunakan browser untuk menampilkan web page melalui protokol http yang sebenarnya. Virtual directories ini bisa disimpan pada folder C:\inetpub\wwwroot. Jika misalnya kita membuat folder C:\inetpub\wwwroot\test\ dan menempatkan file default.asp di folder test, maka syntax pengetikan pada browser adalah http://namakomputer/test/default.asp.
langkah - langkah membuat Virtual Directories :
1. Buka windows explorer dan buat sebuah physical directory dan beri nama “LatihanASP” pada folder C:\inetpub\wwwroot.
2. Selanjutnya kita buka IIS admin tools. Berikut cara membukanya : Start – Settings – Control Panel – Administrative Tools – Internet Services Manager.
3. Arahkan kursor mouse pada Default Web Site kemudian klik kanan New – Virtual Directory. Maka akan muncul dialog screen berjudul New Virtual Directory Creation Wizard, kemudian klik Next.
4. Pada layar berikutnya ketik “LatihanASP” pada kotak alias dan kemudian klik Next untuk melanjutkan.
5. Click Browse… button dan pilih direktori C:\inetpub\wwwroot\LatihanASP yang sudah dibuat pada point 1. Kemudian klik Next.
6. Pastikan bahwa Read dan Run Scripts di cek supaya web page dapat ditampilkan. Kemudian klik Next dan klik Finish.
7. Selesailah sudah kita membuat virtual directory dengan nama LatihanASP. Anda bisa melakukan setting pada virtual directory yang sudah anda buat. Untuk melihat fungsi-fungsinya secara singkat, anda bisa melangkah ke sub bab selanjutnya.
Setting Virtual Directories
Pada sub bab sebelumnya, kita sudah membuat sebuah virtual directory LatihanASP. Sekarang tinggal bagaimana caranya kita melakukan setting virtual directory yang sudah kita buat. Pada IIS admin tools, silahkan anda right click pada LatihanASP virtual directory dan pilih properties
Memang terlalu banyak option yang bisa kita lakukan, akan tetapi kita belajar option penting yang sering digunakan.
1. Application.
Pada contoh di atas application sudah dibuat. Jika masih kosong maka Create button akan muncul, sebaliknya Remove button akan muncul. Application nantinya berguna bagi global.asa yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
2. Access permission.
• Script source access.
Jika dicek maka memungkinkan user mengakses source code script ASP kita. Script source access membutuhkan option Read dan Write dicek.
• Read.
Jika option Read tidak dicek maka browser tidak akan bisa menampilkan web page yang akan ditampilkan. Secara default option Read dicek.
• Write.
Jika option Write dicek maka memungkinkan user untuk membuat atau memodifikasi file yang ada di dalam direktori.
• Directory browsing.
Option ini memungkinkan semua isi file atau folder dari sebuah virtual directory ditampilkan di layar browser.
3. Execution Permissions.
• None.
Memungkinkan user hanya dapat mengakses file-file static seperti html files dan gambar. Semua file yang berisi script tidak dapat diakses oleh user.
• Scripts Only.
Memungkinkan user untuk mejalankan script yang ada di direktori ini seperti ASP files dan mengembalikan dalam bentuk HTML ke browser. Secara default option ini dicek dan direkomendasikan supaya option scripts only saja yang dipilih.
• Scripts and Executeables.
Sebaiknya option ini jangan digunakan jika tidak benar-benar penting karena melalui option ini user dimungkinkan untuk melakukan eksekusi file-file di dalam direktori ini.
6. Coba File ASP Anda.
Pada beberapa sub bab sebelumnya kita telah sedikit mengenal sejarah ASP, melakukan instalasi IIS 5.0, membuat virtual direktories. Nah sekarang tinggal selangkah lagi kita akan memasuki pelajaran inti yaitu belajar membuat script ASP. Web server sudah terinstall, virtual direktori sudah dibuat, kita juga sudah lihat
hasil test browser yang menunjukkan web server kita dapat bekerja dengan baik. Sekarang mungkin anda penasaran bagaimana sih caranya mendemonstrasi file ASP yang sudah kita buat ? Oleh karena itu mari ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat syntax ASP yang sangat sederhana :
1. Buka file text editor apa saja seperti notepad. Atau bisa juga menggunakan web development tools seperti homesite, visual interdev, dll. Terserah anda lebih senang menggunakan tools yang mana.
2. Kemudian ketik saja code seperti di bawah ini :
klik disini untuk melihat sample script asp
3. Mungkin selama mengetik, anda bertanya-tanya kira-kira apa kegunaan syntax response.write dan time ? Serta apa artinya <% dan %> ? Hal ini akan dibahas pada bab selanjutnya, sekarang silahkan simpan filenya ke dalam virtual directory (C:\inetpub\wwwroot\LatihanASP) dan beri nama test.asp.
4. Silahkan buka browser anda, kemudian anda ketik pada kolom address http://namakomputer/latihanASP/test.asp.
5. Silahkan mencoba tekan refresh maka jam akan berubah sesuai dengan jam yang ada di sistem.
6. Untuk melihat hasil parsing asp yang berupa html dari web server, anda bisa pilih menu View – Source Code, maka akan terlihat source code seperti gambar di bawah ini. Yang perlu anda perhatikan adalah bahwa script ASP yang telah anda buat, tidak terlihat pada gambar di bawah, hal itu karena ASP script diproses hanya di web server dan hasilnya akan dikembalikan dalam bentuk tag-tag HTML yang kemudian ditampilkan oleh browser.
langkah - langkah membuat Virtual Directories :
1. Buka windows explorer dan buat sebuah physical directory dan beri nama “LatihanASP” pada folder C:\inetpub\wwwroot.
2. Selanjutnya kita buka IIS admin tools. Berikut cara membukanya : Start – Settings – Control Panel – Administrative Tools – Internet Services Manager.
3. Arahkan kursor mouse pada Default Web Site kemudian klik kanan New – Virtual Directory. Maka akan muncul dialog screen berjudul New Virtual Directory Creation Wizard, kemudian klik Next.
4. Pada layar berikutnya ketik “LatihanASP” pada kotak alias dan kemudian klik Next untuk melanjutkan.
5. Click Browse… button dan pilih direktori C:\inetpub\wwwroot\LatihanASP yang sudah dibuat pada point 1. Kemudian klik Next.
6. Pastikan bahwa Read dan Run Scripts di cek supaya web page dapat ditampilkan. Kemudian klik Next dan klik Finish.
7. Selesailah sudah kita membuat virtual directory dengan nama LatihanASP. Anda bisa melakukan setting pada virtual directory yang sudah anda buat. Untuk melihat fungsi-fungsinya secara singkat, anda bisa melangkah ke sub bab selanjutnya.
Setting Virtual Directories
Pada sub bab sebelumnya, kita sudah membuat sebuah virtual directory LatihanASP. Sekarang tinggal bagaimana caranya kita melakukan setting virtual directory yang sudah kita buat. Pada IIS admin tools, silahkan anda right click pada LatihanASP virtual directory dan pilih properties
Memang terlalu banyak option yang bisa kita lakukan, akan tetapi kita belajar option penting yang sering digunakan.
1. Application.
Pada contoh di atas application sudah dibuat. Jika masih kosong maka Create button akan muncul, sebaliknya Remove button akan muncul. Application nantinya berguna bagi global.asa yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
2. Access permission.
• Script source access.
Jika dicek maka memungkinkan user mengakses source code script ASP kita. Script source access membutuhkan option Read dan Write dicek.
• Read.
Jika option Read tidak dicek maka browser tidak akan bisa menampilkan web page yang akan ditampilkan. Secara default option Read dicek.
• Write.
Jika option Write dicek maka memungkinkan user untuk membuat atau memodifikasi file yang ada di dalam direktori.
• Directory browsing.
Option ini memungkinkan semua isi file atau folder dari sebuah virtual directory ditampilkan di layar browser.
3. Execution Permissions.
• None.
Memungkinkan user hanya dapat mengakses file-file static seperti html files dan gambar. Semua file yang berisi script tidak dapat diakses oleh user.
• Scripts Only.
Memungkinkan user untuk mejalankan script yang ada di direktori ini seperti ASP files dan mengembalikan dalam bentuk HTML ke browser. Secara default option ini dicek dan direkomendasikan supaya option scripts only saja yang dipilih.
• Scripts and Executeables.
Sebaiknya option ini jangan digunakan jika tidak benar-benar penting karena melalui option ini user dimungkinkan untuk melakukan eksekusi file-file di dalam direktori ini.
6. Coba File ASP Anda.
Pada beberapa sub bab sebelumnya kita telah sedikit mengenal sejarah ASP, melakukan instalasi IIS 5.0, membuat virtual direktories. Nah sekarang tinggal selangkah lagi kita akan memasuki pelajaran inti yaitu belajar membuat script ASP. Web server sudah terinstall, virtual direktori sudah dibuat, kita juga sudah lihat
hasil test browser yang menunjukkan web server kita dapat bekerja dengan baik. Sekarang mungkin anda penasaran bagaimana sih caranya mendemonstrasi file ASP yang sudah kita buat ? Oleh karena itu mari ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat syntax ASP yang sangat sederhana :
1. Buka file text editor apa saja seperti notepad. Atau bisa juga menggunakan web development tools seperti homesite, visual interdev, dll. Terserah anda lebih senang menggunakan tools yang mana.
2. Kemudian ketik saja code seperti di bawah ini :
klik disini untuk melihat sample script asp
3. Mungkin selama mengetik, anda bertanya-tanya kira-kira apa kegunaan syntax response.write dan time ? Serta apa artinya <% dan %> ? Hal ini akan dibahas pada bab selanjutnya, sekarang silahkan simpan filenya ke dalam virtual directory (C:\inetpub\wwwroot\LatihanASP) dan beri nama test.asp.
4. Silahkan buka browser anda, kemudian anda ketik pada kolom address http://namakomputer/latihanASP/test.asp.
5. Silahkan mencoba tekan refresh maka jam akan berubah sesuai dengan jam yang ada di sistem.
6. Untuk melihat hasil parsing asp yang berupa html dari web server, anda bisa pilih menu View – Source Code, maka akan terlihat source code seperti gambar di bawah ini. Yang perlu anda perhatikan adalah bahwa script ASP yang telah anda buat, tidak terlihat pada gambar di bawah, hal itu karena ASP script diproses hanya di web server dan hasilnya akan dikembalikan dalam bentuk tag-tag HTML yang kemudian ditampilkan oleh browser.
untuk lebih jauh mengenal Virtual Directories
download disini
No comments:
Post a Comment